Website besar yang pernah dibobol hacker

Perkiraan artikel ini membutuhkan Menit dengan membaca Kata.

"Tidak ada sistem yang aman (No system is safe)." - Who am I, film tentang hacker

Kutipan di atas adalah prinsip yang dipegang oleh setiap hacker sejati. Dengan prinsip tersebut, seorang hacker tidak akan putus asa untuk meretas sistem yang menjadi targetnya sampai berhasil. Celah hitam yang diincar oleh para hacker ini memang terbukti keberadaannya, bahkan di situs web besar yang dianggap aman oleh kebanyakan orang. Oleh karena itu, website di-hack bukanlah sesuatu yang mustahil, bahkan bagi situs web besar yang mengikuti teknologi mutakhir. Berikut ini adalah 6 situs web besar yang kecolongan, sehingga sistem mereka pun sukses dimasuki oleh hacker.

 

1. Sony Pictures Entertainment

Data perusahaan hiburan kondang ini diretas oleh sekelompok hacker yang menyebut diri mereka Guardian of Peaces. Hasil retasan mereka mengekspos banyak data rahasia para selebriti Hollywood. Di antaranya, terdapat data penghasilan, nomor KTP, alamat rumah, dan juga email-email pribadi. Insiden ini dapat terjadi, diperkirakan karena banyaknya data historis yang dimiliki Sony Picture Entertainment. Sebagian lokasi data histori tersebut bahkan sudah tidak diketahui lagi oleh pihak Sony Picture Entertainment.

 

2. Kantor Pos Amerika Serikat

Insiden ini mengakibatkan tersebarnya data pribadi dari 800.000 karyawan kantor pos Amerika Serikat yang melayani publik antara tanggal 1 Januari s.d 16 Agustus 2016. Data yang tersebar meliputi nama, tanggal lahir, nomor KTP, alamat, tanggal pengangkatan, dan informasi kontak darurat. Untungnya, data yang terekspos tidak meliputi nomor KTP dan nomor kartu kredit.

 

3. MCX

Adapun, para pengguna gawai bermerek MCX—khususnya pelanggan aplikasi CurrentC—harus menerima kenyataan bahwa data email mereka yang disimpan oleh pihak MCX telah diretas oleh hacker yang belum diketahui namanya. Jumlah pelanggan CurrentC yang terkena imbas dari peretasan ini pun masih belum dapat diketahui.

 

4. Facebook

Pertengahan tahun ini, Facebook dikejutkan dengan publikasi seorang hacker yang berhasil menyusup melalui berbagai bug yang menjadi celah keamanan Facebook. Tidak hanya itu, di tengah penelusurannya atas berbagai bug Facebook, dia mengaku menemukan jejak hacker lain yang telah mendahuluinya menyusupi media sosial besar ini. Menurutnya, hacker tersebut telah meretas username dan password para pegawai Facebook. Berdasarkan penelusurannya, hal tersebut telah berlangsung selama delapan bulan.

 

5. Microsoft

Perusahaan raksasa yang satu ini pun pernah diretas oleh hacker yang masih buron hingga saat ini. Presiden Microsoft mengaku bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan oleh perusahaan akibat insiden tersebut. Walaupun demikian, ada kemungkinan bahwa – di masa yang akan datang – insiden tersebut membuka peluang bagi produk-produk Microsoft untuk diretas. Untuk mengusut kasus peretasan ini, Microsoft pun telah bekerja sama dengan badan intelijen Amerika Serikat (FBI).

 

6. Yahoo

Inilah kasus peretasan besar terbaru yang terjadi di bulan September 2016. Menurut Yahoo, 500 akun telah dicuri dalam aksi peretasan ini. Dengan akun-akun tersebut, hacker telah mengantongi berbagai data pribadi seperti nama, alamat email, nomor telepon, tanggal lahir, password, dan – untuk beberapa kasus – pertanyaan serta jawaban kemanan. Untuk itu, pemilik akun Yahoo diimbau untuk mengganti password dan pertanyaan keamanannya. Sebaiknya, pilihlah password dengan kompleksitas tinggi, yaitu dengan panjang yang cukup dan memuat kombinasi huruf, angka, dan karakter lainnya.

 

Nah, 6 kasus di atas memberi kita pelajaran untuk tidak berpuas diri serta bersikap lengah, semutakhir apa pun teknologi pengamanan yang telah digunakan. Sistem pengamanan yang senantiasa diperbarui serta modifikasi data rahasia senantiasa diperlukan, atau sistem Anda akan menjadi makanan empuk bagi para hacker. Website di-hack pun bisa jadi menimpa situs web Anda.